Cari Nusantara Kronologi TNI Serang Kampung di Deli Serdang, Cekcok di Jalan, lalu Aniaya Warga hingga Tewas TEKS Nusantara›Kronologi TNI Serang Kampung.. Iklan Kronologi TNI Serang Kampung di Deli Serdang lalu Aniaya Warga hingga Tewas Berawal cekcok di jalan puluhan anggota TNI serang kampung di Deli Serdang Audio Berita OlehNIKSON SINAGA · 4 menit baca TEKS KOMPAS/NIKSON SINAGAPanglima Kodam I Bukit Barisan Letnan Jenderal Mohamad Hasan (kanan) memeluk keluarga mendiang Raden Barus (60) yang menjadi korban penyerangan anggota Batalyon Artileri Medan-2/Kilap Sumagan Puluhan anggota TNI dari Batalyon Artileri Medan-2/Kilap Sumagan menyerang perkampungan warga di dekat markasnya di Kecamatan Sibiru-Biru, Kabupaten Deli Serdang Konflik berawal dari cekcok di jalan saat berpapasan dengan sepeda motor dan menganiaya warga hingga luka dan tewas Penyerangan perkampungan warga itu berawal dari kedatangan puluhan anggota Artileri Medan-2 (Armed-2) ke perkampungan di Desa Selamat ”Kami tidak tahu pasti alasan anggota Armed-2 menyerang kampung kami mereka datang mencari orang yang cekcok dengan mereka saat naik sepeda motor di jalan,” kata Bahrun Rofika Tarigan (18) turut menjadi korban penganiayaan anggota TNI ”Saya baru keluar dari rumah untuk membeli rokok saya melihat ada puluhan anggota TNI masuk ke kampung,” kata Rofika Baca juga: Penganiayaan oleh Prajurit TNI Terulang, DPR: Usut Akar Masalahnya Markas Batalyon Artileri Medan-2/Kilap Sumagan di Kecamatan Sibiru-Biru Rofika akhirnya berlari ke rumah neneknya dan menutup pintu rumah neneknya itu pun tak lepas dari sasaran amuk anggota Armed-2 Mereka mendobrak pintu dan menanyakan keberadaan seseorang bernama Andre Ginting Lalu saya dipukuli terus-menerus oleh puluhan anggota Armed padahal saya tidak tahu apa-apa,” kata Rofika Akibat penganiayaan dan pengeroyokan oleh puluhan anggota TNI itu Punggungnya pun penuh memar karena dipukul oleh puluhan anggota Armed Tangannya juga memar dan bengkak diduga dihantam dengan pistol Saya melihat ada yang memakai dobel stik ada yang membawa senjata tajam,” kata Rofika Rofika dan beberapa orang yang sempat ditahan di Markas Armed-2 itu akhirnya dilepaskan pada Sabtu dini hari warga berupaya menyelamatkan korban penganiayaan Puluhan warga yang terluka dibawa ke rumah sakit Garis polisi militer dipasang di tempat ditemukannya Raden Barus (60) yang menjadi korban penyerangan anggota Batalyon Artileri Medan-2/Kilap Sumagan di Desa Selamat Mereka pun terkejut ketika melihat seorang warga, Raden Barus (60) tergeletak bersimbah darah di pinggir jalan Warga tidak tahu bagaimana Raden bisa menjadi korban ”Saat ditemukan, Raden masih hidup, tetapi kondisinya sudah kritis. Kami sempat berupaya membawa ke rumah sakit, tetapi sudah meninggal saat di jalan,” kata Bahrun puluhan orang mengalami luka akibat serangan anggota TNI itu Mereka adalah warga desa yang tidak tahu apa-apa tentang persoalan cekcok TNI dengan warga yang mereka sebut Para korban mendapat perawatan di rumah sakit Sebanyak delapan warga mengalami luka berat sehingga harus dirawat inap Mereka awalnya dirawat di Rumah Sakit Umum Sembiring Mereka lalu dipindahkan ke Rumah Sakit Putri Hijau milik Kodam I Bukit Barisan Warga yang mengalami luka ringan bisa langsung pulang setelah mendapatkan perawatan Dia merupakan tokoh masyarakat desa yang dituakan oleh masyarakat Setelah jenazah Raden diotopsi di RS Bhayangkara Medan ratusan warga berkumpul menggelar protes ke Armed-2 Mereka membawa jenazah Raden ke depan Markas Armed-2 menuntut keadilan dan proses hukum atas kematian Raden Suasana desa pun sempat mencekam dengan protes warga dan amuk TNI yang belum reda Mobil truk milik Armed-2 bolak-balik melintas di jalan desa dengan kecepatan tinggi Ketegangan mulai mereda ketika Panglima Kodam I Bukit Barisan Letnan Jenderal Mohamad Hasan datang ke Markas Armed-2 dan menemui warga Hasan meminta maaf secara langsung kepada warga Dia menjamin anggotanya tidak akan melakukan serangan lagi kepada warga Hasan juga hadir langsung dalam acara pemakaman Raden anggota keluarga menangis histeris meminta agar mereka diberikan keadilan Keluarga meminta proses hukum terhadap anggota TNI yang telah menganiaya Raden hingga meninggal Kami memastikan bahwa peristiwa ini tidak akan terulang lagi Hasan berjanji akan memproses hukum semua anggota Armed-2 yang terlibat dalam peristiwa penyerangan itu Delapan korban luka berat juga sedang dirawat di Rumah Sakit Putri Hijau milik Kodam I Bukit Barisan ”Saya sudah bertemu dengan pihak keluarga Bapak Raden Barus termasuk beberapa yang keluarganya masih dirawat Kami memastikan bahwa peristiwa ini tidak akan terulang lagi,” kata Hasan dia sangat menyesali tindakan yang dilakukan oleh anggotanya “Kalaupun saya harus menggantikan almarhum Warga menangis histeris saat pemakaman Raden Barus (60) korban penyerangan anggota Batalyon Artileri Medan-2/Kilap Sumagan Kepala Penerangan Kodam I Bukit Barisan Kolonel Dody Yudha menjelaskan proses hukum telah berjalan terhadap semua anggota Armed-2 yang terlibat dalam penyerangan warga itu Mereka diperiksa di Polisi Militer Kodam I BB,” kata Dody Pangdam I Bukit Barisan sudah melaksanakan jam komandan di Armed-2 untuk memberikan arahan kepada seluruh prajurit Pangdam I Bukit Barisan juga memimpin langsung mediasi dengan warga ”Pada intinya tidak akan terjadi lagi kejadian penyerangan tersebut sehingga diharapkan suasana kondusif di sana,” kata Dody Saat ditanya penyebab penyerangan, Dody menyebut mereka masih menyelidiki hal itu. Kodam I BB juga belum menjelaskan kronologi hasil penyelidikan mereka anggota Armed-2 terlibat perkelahian dengan beberapa pemuda warga Desa Selamat pada Jumat sore Perkelahian diawali dengan cekcok antara anggota TNI dan warga yang melintas di jalan Baca juga: Anggota TNI Armed-2/KS Serang Kampung di Deli Serdang, Satu Tewas dan Puluhan Luka-luka A moderate magnitude 3.8 earthquake hit 52 km (32 mi) away from Rantauprapat, North Sumatra,  Indonesia 2024 at 9.59 am local time (Asia/Jakarta GMT +7) The quake had a moderate depth of 173 km (107 mi) and was not felt (or at least not reported so) A moderate magnitude 4.5 earthquake hit 27 km (17 mi) away from Berastagi, North Sumatra,  Indonesia 2017 at 1.00 am local time (Asia/Jakarta GMT +7) The depth of the quake could not be determined but is assumed to be shallow.The quake was reported felt by some people near the epicenter.