Cahaya keemasan memedar di permukaan perairan Kubu Raya mengarungi perairan dengan rute tempuh Pelabuhan Rasau Jaya-Sungai Nibung speedboat sampai ke dermaga rakyat di Sepok Panjang Tampak para nelayan membawa hasil tangkapan Tauke-sebutan untuk pemodal atau pedagang keturunan Tionghoa–sibuk menekan tombol kalkulator “(Udang) besar-besar ini kelas A,” kata si Tauke tanpa mengalihkan pandangan dari kalkulator “Kalau mau lebih kecil ada di dalam,” katanya Nama desa inipun diambil dari tumbuhan palma Batang kayu nibung warga gunakan sebagai bahan bagunan rumah Mata pencaharian utama warga desa ini adalah nelayan petani dan pedagang dengan penduduk sekitar 650 keluarga atau 1.500 jiwa desa ini berhasil meningkatkan pendapatan warga dari hasil perikanan sungai buah dari menjaga hutan mangrove di sekitar desa Pengetahuan minim menyebabkan warga cenderung eksploitasi alam setrum atau trawl menyebabkan kerusakan ekosistem terutama hutan mangrove Warga hidup malam hari mengandalkan genset Kepala Sekolah Menengah Pertama di Sungai Nibung Neneng pulang ke Pontianak seminggu sekali Sepuluh tahun sudah Neneng bertugas di sana hal dasar utama membuka wawasan warga sekitar agar menerima informasi bermanfaat dengan meningkatkan taraf hidup mereka Neneng mengajarkan siswanya memanfaatkan cangkang kerang hasil karya anak-anak saya jual di Pontianak lewat pendekatan konservasi sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat Manager Pemberdayaan Yayasan Planet Indonesia YPI tengah membagikan sertifikat bagi warga yang telah merampungkan pendidikan baca tulis dengan surat keputusan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Desa ini juga ada dalam hutan lindung mangrove dan berbatasan langsung dengan laut Cina Selatan Desa ini telah membagi kawasan dengan zona-zona zona lindung mangrove dan zona pemanfaatan Desa Sungai Nibung bertekad mengambil manfaat alam secara berkelanjutan mereka menerapkan sistem buka tutup sungai ditetapkan kawasan penangkapan dan larangan menangkap agar memberikan kesempatan satwa di kawasan itu berkembang biak dan mencapai ukuran tertentu,” kata Miftah desa akan membuka larangan penangkapan pada tiga anak sungai desa-desa tetangga pun bisa menjala di sana Warga desa membuat aturan buka tutup sungai Ia sekaligus sanksi moral di masyarakat yang sudah ada sejak leluhur Deklarasi itu dipasang di depan kantor desa Sistem buka tutup ini mengacu pada kalender musim kepiting populasi kepiting di alam meningkat dan bisa panen nelayan tangkap kepiting beraktivitas di malam hari Begitu pun pada pertengahan September-November dengan begitu nelayan tangkap kepiting siang hari Kesepakatan bersama yang dibuat masyarakat sendiri berisi enam poin dan hasil sungai lain pada masa penutupan sungai kewajiban masyarakat menjaga kelestarian sungai dan hutan mangrove serta sanksi kepada mereka yang melanggar kesepakatan mengajak kami menyusuri sungai di Desa Nibung Ada 19 anak sungai membelah hutan mangrove di kawasan itu terbanyak tiga anak sungai terapkan penutupan sementara Kami menaiki perahu motor dengan kapasitas 10 PK “Kita ke Sungai Mak Janda dulu ya,” kata Riyan dengan 75% jenis mangrove yang ada di Indonesia salah satu lokasi yang punya kepadatan relatif tinggi bersama Ketapang termasuk di sepanjang Pantai Tengkuyung dan Sungai Nibung Metode sistem buka tutup sungai berbasis konservasi ini untuk meningkatkan perekonomian warga sekaligus menjaga mangrove Warga Desa Nibung menutup tiga hingga enam Kesepakatan penutupan sungai ditentukan bersama masyarakat Sungai Nibung Kelompok Pengelolaan Sumber Daya Alam (PSDA) Periode pertama sudah buka tutup sungai pada Oktober-Desember 2017 Hasil buka tutup sungai berbasis konservasi ini menunjukkan peningkatan hasil tangkapan sebagai komoditas unggulan yang berkembang biak alami di kawasasan itu Ketua Pengelola Sumber Daya Alam Desa Sungai Nibung kenaikan pendapatan rata-rata nelayan kepiting  tahap satu  55% Di setiap mulut sungai ada gubuk pengawasan Mereka pernah menangkap warga kampung sebelah setelah penangkapan kabar mengenai sistem buka tutup didengar dari mulut ke mulut,” katanya terlihat hutan mangrove masih bertutupan baik warga desa tidak tergiur dengan aktivitas warga desa lain yang jadikan mangrove arang kayu Bahkan ada yang melepaskan untuk perkebunan sawit kadang malah tidak dapat sama sekali,” kenang Jamal nelayan bisa mendapatkan kepiting sampai delapan kilogram satu ritase Penamaan alur sungai sebenarnya merujuk pada warga yang pernah membuat pondok di daerah itu lantaran sepasang suami istri mendiami pondok di kawasan itu Tak lama dia berpindah ke tempat lebih ramai Warga membangun pos jaga dibekas tiang-tiang rumah dan jadilah Sungai Mak Jande atau menangkap ikan paai setrum,” kata Jamal Dia memperlihatkan bagian hutan mangrove yang masih baik sejak lama masyarakat menolak masuk korporasi di desa mereka Mereka tak ingin kejadian sama seperti desa tetangga Selain hutan bakau—demikian penamaan warga merujuk salah satu jenis mangrove untuk hutan mangrove—masuk kawasan lindung warga pun merasakan manfaat dari hutan itu Dia menunjuk ke arah burung-burung yang terbang di bantaran sungai Burung berbulu putih dengan kaki cukup panjang indikator udang atau ikan banyak di daerah itu perangkat desa sudah menyiapkan lembaga badan usaha milik desa (BUMDes) BUMDes akan terintergasi dengan PUMK yang berbasis konservasi YPI akan memberikan dampingan pelatihan dan proses khusus identifikasi usaha membuat produk turunan dari tangkapan nelayan Juga memberikan label pada kepiting dari Sungai Nibung sekaligus ikut andil menjaga ekosistem hutan mangrove di Teluk Pakedai Fokus penguatan pada sistem pengelolaan sumber daya alam sangat penting tetapi eksploitasi berlebihan akan menyebabkan sumber daya alam menipis menamatkan pendidikan sekolah menegah pertama Mereka bahkan harus hati-hati kalau turun mandi ke sungai karena bisa dicapit kepiting tiba-tiba berteriak kesakitan karena lengan dicapit kepiting besar masyarakat cenderung menangkap sebanyak mungkin kepiting tanpa memperhatikan ukuran Tahir juga Ketua Pelayanan Usaha Masyarakat Konservasi (PUMK) Desa Sungai Nibung Warga menabung di PUMK dan bana bisa buat warga yang kesulitan keuangan perbaikan perahu atau kebutuhan lain,” katanya Pengurus PUMK juga supervisi anggota yang meminjam uang agar dana pinjaman tepat guna warga juga dilatih dapat merencanakan keuangan Hasil tangkapan nelayan melimpah dan pengaturan keuangan merupakan buah menjaga hutan mangrove di sekitar kawasan mereka Keterangan foto utama: Aktivitas nelayan di Desa Sungai Nibung   Facebook   Twitter   Instagram   RSS / XML KUALA LUMPUR: A total of 149 Covid-19 positive cases were detected as a result of screenings at air and sea entry points to Pulau Langkawi since the domestic tourism bubble pioneer project began on Sept 16 Health director-general Tan Sri Dr Noor Hisham Abdullah said the total was recorded as at noon today involving the screening of 40,458 people of which 34,038 were screened at seven airport entry points and 6,420 others via entry points of ferry services in Kuala Perlis and Kuala Kedah “A total of 36,842 people had undergone screening using the RTK Antigen test and 149 positive cases were detected and 186 other individuals were close contacts of the 149 cases “They have been isolated and put under Home Surveillance Order (HSO),” he said in a statement today He said 641 people had undergone the RT-PCR self-test before leaving for Pulau Langkawi and all the results came back negative while 2,975 children aged below six did not undergo any Covid-19 tests and were allowed to be with their respective families with 59 of them testing positive for Covid-19 187 returning negative and three more are awaiting their results “This cluster has been categorised as workplace linked involving locals namely workers and close contact of family members “Initial investigation found that it began as a community infection before spreading to workplaces due to the non-compliance of the standard operating procedure (SOP) at work places and hostels,” he said adding that all close contacts had been identified Stating that the infection was under control he said all cases under this cluster were in categories one and two only adding that the workers have all been fully vaccinated against Covid-19 Dr Noor Hisham said the Ministry of Health (MOH) Kedah state Health Department and Langkawi District Health Office would continue to monitor the situation Arts and Culture Minister Datuk Seri Nancy Shukri about more tourism bubble areas were set to be opened beginning this month Dr Noor Hisham said the MOH would continue to cooperate with MOTAC This is specifically to carry out risk assessment to enable more tourism spots to reopen from time to time Dr Noor Hisham said a total of 15,456 recovery cases were recorded today 7,915 cases (98 percent) were in categories one and two while 160 cases (two percent) belonged in categories three “A total of 867 patients are being treated in the intensive care unit (ICU) with 461 requiring respiratory support,” he said Dr Noor Hisham also said that 15 new clusters had been identified six community clusters and one cluster each involving high-risk group and private educational institution registered under the Ministry of Education (MOH) Tel: +603-7784 6688      Fax: +603-7785 2625